1.
Spesiasi Alopatrik
Merupakan
spesiasi melalui isolasi geografik, misalnya melalui fragmentasi habitat dan
migrasi. Seleksi
di bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada
penampilan dan perilaku organism,Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara
bebas pada populasi yang terisolasi, pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan
organisme yang tidak akan dapat berkawin campur.
Spesiasi
alopatrik terjadi karena adanya penghalang fisik seperti sungai, gunung, letak
geografis dan sebagainya. Penghalang ini memisahkan sebuah populasi dari
populasi induknya, yang berarti memotong aliran gen antar kedua pupulasi
tersebut. Setelah terisolasi mereka membentuk sejumlah
perbedaan genetik, termasuk penghalang reproduksi yang membedakannya dari
populasi induknya. Contoh dari spesiasi alopatrik ini adalah hasil
evolusi dari populasi burung kutilang (finches) di
Kepulauan Galapagos yang terpisah dari populasi induknya di Benua Amerika
bagian selatan.
2.
Spesiasi Simpatrik
Merupakan
spesiasi tanpa isolasi geografik, Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan
aliran gen yang sedikit akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu
bagian populasi dengan bagian populasi lainnya. Secara umum, spesiasi simpatrik
pada hewan memerlukan evolusi perbedaan genetika dan perkawinan tak-acak,
mengijinkan isolasi reproduksi berkembang. Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan
silang dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid. Hal ini
tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid bisanya mandul.
Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi pada tanaman, karena tanaman
sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk poliploid. Ini mengijinkan kromosom dari tiap spesies tetua membentuk
pasangan yang sepadan selama meiosis. Salah satu
contoh kejadian spesiasi ini adalah ketika tanaman Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis
arenosa berkawin silang, menghasilkan spesies baru Arabidopsis
suecica.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar